loading...
Assalamualaikum kerabat. Fenomena alam seringkali dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa ajaib, yang terjadi di sekitar kita seperti gerhana bulan, gerhana matahari, awan yang menyerupai suatu bentuk, dan lain sebagainya. Tapi taukah kamu bahwa fenomena alam juga berarti hal-hal yang mengerikan dan membuat kita ketakutan, seperti misalnya gunung meletus, gempa bumi, tsunami dan banjir. Semua hal tersebut masuk ke dalam fenomena alam.
Baca Juga: Apa Sih Marah Itu? Apa Kata Para Psikolog
Fenomena alam sendiri dapat diartikan sebagai suatu kejadian atau peristiwa yang disebabkan bukan oleh manusia, atau tidak dapat dibuat oleh manusia, melainkan Tuhan yang maha kuasa. Bila melihat pengertian tersebut makan bencana alam seperti banjir, gunung meletus, gempa bumi dan lainnya, dapat dikatakan termasuk ke dalam fenomena alam. Jika kamu pernah mendengar istilah bencana alam terjadi karena ulah manusia, salah satu alasannya adalah karena manusia tidak menjaga dan melestarikan alam yang mereka huni. Ketika manusia melakukan kedzaliman terhadap alam dan isinya, maka Allah memerintahkan mereka untuk memperingati manusia dengan bencana-bencana yang dibawanya.
Pada artikel kali ini, akan dijabarkan tentang ayat Al-qur'an yang membicarakan tentang fenomena alam. Bukan fenomena alam biasa tentunya, tapi bencana yang maha dahsyat bagi mereka yang tidak mempercayainya. Dua ayat al-qur'an ini akan dijelaskan secara lengkap beserta arti dan maknanya, semoga kita bisa mengambil hikmah dari dalam ayat tersebut. Mengingat ayat ini sudah ratusan tahun diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW, namun masih saja kita abai terhadapnya.
Mari langsung saja kita bahas kedua ayat yang mengandung makna fenomena alam yang maha dahsyat tersebut.
1. Surat Al Qari'ah
Surat Al Qariah diturunkan di Mekkah, termasuk ke dalam surat Makkiyah. Surat Al Qariah adalah surat ke 101 yang memiliki 11 ayat. Berikut ini adalah 11 ayat dari surat Al Qari'ah.
Penjelasan Ayat
القارعة adalah “Hari kiamat”. Berasal dari kata قرع yang berarti mengetuk hati atau mengejutkan hati. Demikianlah sehingga Al-Qaari’ah bermakna hari kiamat. Yaitu hari yang mengejutkan hati dan sanubari setiap insan. Ketukan yang sangat dasyat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Ayat 1-3
Ayat 4-5
Baca Juga: Fenomena Kopi Mirna
Sedangkan gunung-gunung digambarkan seperti bulu yang berhamburan. Gunung adalah sesuatu yang bermateri berat dan bulu adalah sesuatu yang sangat ringan. Bisa dibayangkan kedahsyatan kiamat pada saat itu sehingga gunung diibaratkan seperti bulu yang dihambur-hamburkan sehingga menjadikan manusia menjadi kebingungan.
Kita biasa memikirkan, ada satu gunung berapi mengalami erupsi, sudah menjadikan manusia kebingungan, mencari perlindungan dan tempat yuang aman, mereka mengungsi dan meninggalkan harta bendanya. Apa lagi ketika gunung-gunung berapai semua berhamburan, mengeluarkan llahar panas tentu akan menjadikan situasi yang tidak menentu.
Ayat 6-9
Ayat tersebut menjelaskan tentang neraka hawiyah. Hawiyah artinya yang turun, maka orang yang memiliki amal kebaikan yang sedikit akan dimasukkan Allah ke dalam neraka Hawiyah. Apakah dan bagaimanakah neraka hawiyah itu? Adalah api yang panas. Api yang panas, (bergejolak).
2. Surat Al Zalzalah
Surat yang kedua adalah Surat Al Zalzalah masuk ke dalam bagian surat Madaniyah atau surat yang diturunkan di kota Madinah. Surat Al Zalzalah terdiri dari 8 ayat, berikut adalah surat Al Zalzalah:
Ayat 1-2
Menjelaskan gambaran hari kiamat. yaitu ketika bumi digoncangkan dengan goncangannya yang belum pernah terjadi sama sekali sebelumnya. Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya. Yang dimaksud semua itu adalah seluruh isi bumi baik berupa lahar yang pijar, barang tambang, timbunan harta maupun bangkai termasuk pula orang-orang yang telah terkubur di dalamnya.
Ayat 3
Ayat 4-5
Ayat 6
Pada hari terjadi gempa besar itu, manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam (ada diantara mereka yang putih mukanya dan ada pula yang hitam dan sebagainya).
Dengan kata lain mereka keluar dengan kelompok-kelompok yang terpisah-pisah. Setiap kelompok akan mengarah ke tempatn masing-masing (surge atau neraka). Dengan kata lain mereka keluar berbondong-bondong lalu diperlihatkan kepada mereka balasan amal sesuai yang mereka lakukan di dunia berdasarkan kitab/suhuf (catatan amal perbuatan semasa di dunia) yang mereka terima setelah melewati hisab.
Ayat 7-8
Dua ayat tersebut menjelaskan bahwa semua amal akan diperhitungkan, tidak akan hilang sekalipun sangat sedikit. Barang siapa yang berbuat kebaikan sebesar dzarroh Allah akan memberikan balasan yang setimpal begitu pula untuk amal buruk. Dzarroh adalah semut yang paling kecil ada juga yang mengatakan debu yang bertebangan yang terlihat pada sinar matahari yang memasuki kamar. Jadi benar bahwa seluruh manusia akan menerima balasan yang setimpal dengan apa yang pernah ia lakukan di dunia. Disinilah Allah menunjukkan sifatnya Yang Maha Adil.
Asbabunnuzul
Ayat 7-8 turun karena pada saat itu karena kaum muslimin menganggap bahwa orang yang bersedekah sedikit tidak akan memperoleh pahala, orang yang berbuat dosa kecil, seperti berbohong, mengupat, mencuri peglihatan dan sebangsanya tidak tercela serta menganggap bahwa ancaman neraka dari Allah hanya disediakan bagi orang-orang yang berbuat dosa besar, maka turunlah ayat ini sebagai bantahan terhadap anggapan mereka itu. (diriwayatkan oleh Ibnu Hatim yang bersumber dari Said bin Jubair)
Baca Juga: Cara Ampuh Mengatasi Bunyi Beep Pada Laptop
Kesimpulan: Fenomena Alam dalam QS. AL-Qaari’ah dan QS.Az-Zalzalah
Surat Al-Qaari’ah dan Surat Az-Zalzalah mempunyai kesamaan dan keterkaitan yang erat. Keduanya sama-sama menjelaskan fenomena alam pada saat terjadinya kiamat. Diantaranya hancurnya alam semesta, gunung meletus, gempa bumi, angin ribut, badai dan lain-lain dalam waktu yang bersamaan dan maha dahsyat. Yang demikian dinamakan kiamat kubro. Walau hal tersebut merupakan gambaran keadaan alam pada hari kiamat namun fenomena alam tersebut mungkin terjadi jauh sebelum kiamat itu terjadi, dengan tempat, skala dan rentang waktu yang tidak bersamaan. Seperti banyak bencana-bencana alam yang sering kita saksikan, yang demikian dinamakan kiamat sughro.
Kedua surat tersebut seutuhnya adalah peringatan akan adanya keguncangan bumi dan alam semesta. Di dalamnya juga perintah untuk memperbanyak amal sholih dan tidak meremehkan amal sekecil apapun karena akan ada yaumul hisab.
Seluruh fenomena alam yang terungkap pada kedua ayat tersebut merupakan sunnatullah atau hukum alam yaitu hukum yang berlaku sesuai dengan kodrat alam. Sehingga seluruh yang ada di alam semesta ini mengikuti kehendak Allah, dan tak ada seorangpun yang mengetahui kapan berakhirnya kehidupan ini.
loading...
ConversionConversion EmoticonEmoticon