Breaking!
Loading...

Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

loading...

Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray
Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray
Assalamualaikum kerabat. Model pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tipe dan langkah-langkah yang berbeda-beda. Beberapa tipe model pembelajaran kooperatif diantaranya,1) Tipe STAD, 2). Tipe NHT, 3). Tipe jigsaw, 4). Tipe Two Stay Two Stray, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
Dari beberapa tipe model pembelajaran yang telah disebutkan diatas, yang akan dikaji lebih mendalam lagi adalah kooperatif Two Stay Two  stray. Menurut Kagan dalam Tampubolon (2011: 53) bahwa model pembelajaran kooperatif  Two Stay Two Stray atau dua tinggal dua tamu dalam metode memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagi hasil dan informasi dengan kelompok lainnya.

Pendapat di atas diperkuat oleh Suyatno (2009: 66) yang mengungkapkan pembelajaran model kooperatif two stay two stray adalah cara siswa berbagai pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain. model pembelajaran kooperatif two stay two stray dapat digunakan dalam semua mata pelajaran.

Senada dengan pendapat Suyatno dalam Djamarah (2010: 404) menyatakan bahwa struktur model dua tinggal dua tamu member kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil kesempatan kepada kelompok lain, kemudian siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain.

Menurut Lie (2002:52) model pembelajaran two stay two stray (Dua Tinggal Dua tamu) merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa belajar memecahkan masalah bersama anggota kelompoknya, kemudian dua siswa dari kelompok tersebut bertukar informasi ke dua anggota kelompok lain yang tinggal. Dalam model pembelajaran two stay two stray (Dua Tinggal Dua Tamu), siswa dituntut untuk memiliki tanggungjawab dan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Huda (2011:138) model pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray (TSTS) yaitu salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Pembelajaran Two Stay Two Stray memungkinkan siswa untuk saling berbagi informasi dengan kelompok-kelompok lain, Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS akan mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman.

1. Langkah Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray  

Lie, (2002: 62) mengemukakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif two stay two stray sebagai berikut:
1) Siswa bekerja sama dalam kelompok yang berjumlah 4 (empat) orang.
2) Setelah selesai, dua orang dari masing-masing menjadi tamu kedua kelompok yang lain
3) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka.
4) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
5) Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka.
6) Kesimpulan.
7) Keenam tahap langkah-langkah dari model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray merupakan suatu kesatuan yang utuh. Oleh karena itu dalam penerapannya setiap tahap tersebut  harus dilaksanakan.

Selaras dengan pendapat di atas, Djamarah (2010: 406) menyebutkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray adalah sebagai berikut : 
1) Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa.
2) Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke dua kelompok lain.
3) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.
4) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
5) Kelompok mecocokkan dan membahas hasil-hasil mereka.

Menurut Huda (2011:141) langkah-langkah model pembelajaran kooperatif   Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu) yaitu:
1) Siswa bekerja sama dengan kelompok berempat sebagaimana biasa.
2) Guru member tugas pada setiap kelompok untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama.
3) Setelah selesai, 2 anggota dari masing-masing kelompok diminta meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu kedua anggota dari kelompok lain.
4) Dua orang yang tinggal dalam kelomok bertugas mensharing informasi dan hasil kerja mereka ke tamu mereka.
5) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok yang semula dan melaporkan apa yang mereka temukan dari dari kelompok lain.
6) Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka semua.
Baca Juga: Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share
Suprijono (2009: 93-94) mengemukakan, pembelajaran dengan model Kooperatif Two Stay Two Stray ini diawali dengan pembagian kelompok. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas berupa permasalahan-permasalahan yang harus mereka diskusikan jawabannya. Setelah diskusi intrakelompok usai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok yang lain. Anggota kelompok yang tidak mendapat tugas sebagai tamu mempunyai kewajiban menerima tamu darisuatu kelompok. Tugas mereka adalah menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada tamu tersebut. Dua orang yang bertugas sebagai tamu diwajibkan bertamu kepada semua kelompok. Jika mereka telah usai menunaikan tugasnya, mereka kembali ke kelompoknya masing-masing. Setelah kembali ke kelompok asal, baik siswa yang bertugas bertamu maupun mereka yang bertugas menerima tamu mencocokkan dan membahas hasil kerja yang mereka lakukan.

Langkah-langkah model pembelajaran two stay two stray menurut Nadiya dalam Eni (2011: 35) adalah sebagai berikut :
1) Pembentukan kelompok heterogen. Pembentukkan kelompok dalam kelas ditentukkan oleh guru yang lebih mengetahui siswa yang pandai dan siswa yang lemah. Pembentukkan kelompok ini harus bersifat heterogen. Siswa-siswa dalam kelompok merupakan campuran siswa dari tingkat kepandaian, jenis kelamin dan suku. Sehingga tidak akan ditemui kelompok yang beranggotakan siswa yang pandai saja atau sebaliknnya.
2) Penjelasan materi dan kegiatan kelompok. Guru memberikan informasi pada siswa berkenaan dengan kegiatan yang dilakukan oleh siswa serta relevansi kegiatan dengan materi pelajaran. Pada saat guru memberikan materi pelajaran, siswa harus sudah berada dalam kelompok masingmasing, kemudian guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. Apabila terdapat kesulitan dalam intepretasi petunjuk kegiatan, siswa dapat meminta bantuan guru.
3) Kelompok memutuskan jawaban yang paling benar dan memastikan setiap anggota kelompok memahami jawaban tersebut.
4) Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke dua kelompok lain. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka kepada tamu mereka.
5) Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. 
6) Kelompok mencocokkan dan membahas hasil- hasil kerja mereka.
7) Pemberian penghargaan. Kelompok yang mempunyai nilai rata-rata tiap anggota paling baik, pantas diberi penghargaan. Skor yang dicapai tiap kelompok ini digunakan sebagai dasar pembentukkan kelompok baru untuk materi berikutnya.

2. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

Dalam model pembelajaran kooperatif two stay two stray setiap kelompok terdiri dari empat orang setiap kelompoknya. Jumlah anggota kelompok dapat di sesuaikan dengan jumlah siswa menurut Lie (2002: 40) kelompok berempat mempunyai kelebihan sebagai berikut :
1) Mudah dipecah menjadi pasangan 
2) Lebih banyak ide muncul 
3) Lebih banyak tugas yang bisa dilakukan 
4) Guru mudah memonitor kontribusi anggota kelompok

Suprijono (2009: 97) menyatakan bahwa kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray adalah siswa dapat memperoleh banyak manfaat bagi siswa antara lain siswa dalam kelompoknya mendapatkan informasi sekaligus dari dua kelompok yang berbeda dan siswa mempunyai banyak kesempatan untuk berkomunikasi dengan cara mengungkapkan pendapat dengan menyatakan ide-ide kepada siswa lain, sehingga siswa dapat meningkatkan keterampilan komunikasi. 

Huda (2011: 140) menyatakan bahwa kelebihan dari Model  Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray adalah dapat diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan umur serta dapat memungkinkan setiap kelompok untuk saling berbagi informasi dengan kelompok - kelompok lain. Dengan adanya kesempatan setiap kelompok untuk saling berbagi informasi tersebut, menunjukkan bahwa lima unsur proses belajar kooperatif yang terdiri dari: saling  ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok dapat terlaksana. Sehingga kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna, meningkatkan peran aktif siswa serta hasil belajar siswa.

Menurut Santoso (2011: 25) Suatu model pembelajaran pasti memiliki kelebihan. Adapun kelebihan dari model Dua Tinggal Dua Bertamu adalah sebagai berikut.
1)  Dapat diterapkan pada semua kelas atau tingkatan.
2)  Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna.
3)  Lebih berorientasi pada keaktifan.
4)  Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya.
5)   Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa.
6)   Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan.
7)    Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar.
Baca Juga: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
Suyatno (2009:67) mengatakan  bahwa kelebihan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray adalah sebagai  berikut: bila dibandingkan dengan  pembelajaran yang masih bersifat konvensional, pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan tersebut dilihat dari aspek siswa, adalah memberi peluang kepada siswa agar mengemukakan dan membahas suatu pandangan, pengalaman, yang diperoleh siswa belajar secara bekerja sama dalam merumuskan ke arah satu pandangan kelompok.

Berdasarkan kajian teoritik di atas dapat disintesiskan bahwa model pembelajaran two stay two stray adalah salah satu tipe dari model pembelajaran  kooperatif dimana satu kelompok terdiri dari empat orang yang saling kerja sama dengan tugas dua orang tinggal dikelompok untuk memberikan informasi kepada tamu yang datang dan dua orang lagi bertamu ke kelompok lain untuk bertukar informasi dan berbagai pengalaman.
loading...
Previous
Next Post »
Thanks for your comment