loading...
Assalamualaikum kerabat. Kali ini kita akan membahas mengenai Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya. Apakah pengertian dari Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya? Sebelum lebih jauh membahas, kamu bisa membaca Pengertian Hakikat Manusia. Kembali kepada pokok bahasan, manusia memiliki inisiatif dan kreatif dalam menciptakan kebudayaan, hidup berbudaya, dan membudaya. Kebudayaan bukan merupakan sesuatu yang ada di luar diri manusia, bahkan hakikatnya meliputi perbuatan manusia itu sendiri.
Jika berbicara tentang kebudayaan maka kita berbicara tentang manusia itu sendiri. Kebudayaan bertautan dengan kehidupan manusia sepenuhnya, kebudayaan menyangkut sesuatu yang nampak dalam eksistensi setiap manusia. Manusia tidak terlepas dari kebudayaan, bahkan manusia itu baru bisa menjadi manusia karena dan bersama kebudayaannya (C.A. van Peursen, 1957).
Senada dengan hal ini Ernst Cassirer menegaskan bahwa manusia tidak menjadi manusia hanya karena sebuah faktor yang terdapat di dalam dirinya, seperti contohnya akal budi atau naluri, melainkan dari fungsi kehidupannya yaitu kebudayaannya, pekerjaannya. Demikianlah kebudayaan termasuk hakikat manusia (C.A. van Peursen, 1957). Kebudayaan memiliki fungsi positif bagi kemungkinan eksistensi manusia, namun demikian apabila manusia kurang bijaksana dalam mengembangkannya, kebudayaan pun dapat menimbulkan kekuatan-kekuatan yang mengancam eksistensi manusia.
Bisa kita ambil contoh, dalam perkembangan kebudayaan yang begitu cepat, sejak abad yang lalu kebudayaan diduga telah menimbulkan krisis antropologis. Martin Buber, antara lain mengemukakan keterhukuman manusia oleh karyanya sendiri. Manusia menciptakan masin untuk melayani dirinya, tetapi akhirnya manusia menjadi pelayang mesin. Demikian pula dalam bidang ekonomi, semula manusia berproduksi untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi akhirnya manusia tenggelam dan dikuasai produksi.
Kebudayaan tidak bersifat statis, melainkan dinamis. Kodrat dinamika pada diri manusia menyimpulkan adanya pembaharuan dan perubahan kebudayaan. Hal ini tentu saja didukung pula oleh pengaruh kebudayaan masyarakat atau bangsa lain terhadap kebudayaan masyarakat atau bangsa yang bersangkutan. Di sisi lain, mengingat adanya dampak negatif dan positif dari kebudayaan terhadap manusia, masyarakat kadang-kadang terombang-ambing di antara dua relasi kecenderungan.
Disatu pihak ada yang mau melestarikan bentuk-bentuk lama (tradisi), sedang yang lain terdorong untuk menciptakan hal-hal baru (inovasi). Ada pergolakan yang tak kunjung reda antara tradisi dan inovasi. Hal ini meliputi semua kehidupan budaya (Ernst Cassier, 1987). Well sekian artikel tentang
Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya. Semoga bermanfaat, wassalam.
Sebelumnya: Manusia Sebagai Makhluk Sosial Selanjutnya: Manusia Sebagai Makhluk Susila
Sebelumnya: Manusia Sebagai Makhluk Sosial Selanjutnya: Manusia Sebagai Makhluk Susila
loading...
ConversionConversion EmoticonEmoticon