loading...
Assalamualaikum kerabat. Pada postingan sebelumnya telah dijelaskan mengenai Pengertian dan Pernanan Teori. Selanjutnya pada artikel ini akan disambung dengan pemaparan Unsur-unsur Utama Teori. Unsur-unsur utam sebuah teori menurt Campbell (1994: 15) dibagi menjadi tiga macam, yaitu definisi, deskripsi dan penjelasan.
1. Definisi memberitahu kita bagaimana penulis akan memakai instilah-istilah kuncinya, setiap teoritikus tentang masyarakat misalnya, harus menjelaskan apa yang ia maksud dengan kata masyarakat, dan menawarkan pandangan tertentu mengenai peristilahan pokok, seperti interaksi, kontrak maupun solidaritas. Proses mendefinisikan istilah-istilah umum ini sangat penting karena mengacu kepada analisis konsep-konsep yang dituju. Hal itu selayaknya dilakukan dengan menunjuk ciri-ciri esensial yang relatif sama atau dimiliki oleh suatu entitas jika istilah yang bersangkutan ingin dipakai secara akurat untuk mengacu padanya. Memang suatu definisi adalah tidak penting bagi dirinya, namun definisi berguna sebagai akat untuk menjernihkan pemikiran.
Baca Juga: Hari Jadi Pahlawan Jilid I
2. Deskripsi merupakan sebuah kegiatan yang tanpa akhir dan selalu belum selesai serta tanpa batas. Jadi tidak terhingga banyaknya fakta yang harus ditemukan, diselidiki, dibuktikan, atau diperdebatkan. Bahkan untuk para teoritikus besar, seperti Max Weber, Adam Smith, Emile Durkheim, Levi Strauss, Broznilav Malinowski, Max Wertheimer, Kurt Kofka, Albert Bandura, Skinner, J.B. Watson, Jean Piaget dan sebagainya, seleksi bahan tertentu selalu diperlakukan. Hal itu menunjukkan kepada kita bahwa apa yang menjadi ciri khas dari sebuah pendekatan teoritis yang berbeda dari sebuah pendekatan empiris dalam arti sempit yang berdasarkan pada fakta-fakta khusus yang berkaitan.
3. Penjelasan harus melampaui makna deskripsi dengan mengatakan hal-hal apakah yang dapat memberikan kepada kita suatu pemahaman tertentu mengenai mengapa suatu kenyataan seperti itu? Misalnya, mengapa suatu jenis masyarakat tertentu akan berubah, entah secara lamban (evolusi) atau secara cepat (revolusi) menjadi masyarkat jenis lain? Dengan demikian, pada setiap teori yang memadai harus disertai dengan deskripsi yang saling berkaitan serta memuncak dalam suatu bentuk penjelasan yang lebih rinci.
Kemudian jika begitu, apa itu teori? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, di bawah ini disajikan beberapa definisi, antara lain dikemukakan oleh Mundler dan Kessen dalam bukunya The Language of Psychology dikemukakan, Theories are sets of statements, understandable to other, wich make predictions about empirical events (Mandler dan Kessen, 1959: 142). Dengan demikian, menurut pendapat Mandler dan Kessen tersebut bahwa teori itu merupakan satuan pernyataan yang dapat dimengerti bagi yang lain, yang merupakan ramalan tentang peristiwa empiris. Kemudian menurut Kerlinger (2000: 14), seorang peneliti behavioral, mengemukakan bahwa:
Suatu teori adalah seperangkat konstruk (konsep), batasan dan proposisi yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomena dengan mencari hubungan-hubungan antarvariabel, dengan tujuan menjelaskan dan memprediksi gejala itu.
Baca Juga: Trik Mengambil Gambar yang Tidak Bisa di Download
Sedikit berbeda dengan Holander yang ditulis dalam karyanya Principles and Methods of Social Psychology, dikemukakan bahwa Basically, a theory consist of one on more functional statements pf proportions that treat the relationship of variables so as to account for of phenomenon or set of fenomena (Hollander, 1967: 55). Dengan begitu suatu teori menurut pendapatnya merupakan atas dasar proporsi yang fungisonal menyajikan hubungan variabel yang meliputi satuan fenomena. Begitu pun jika dibandingkan dengan pendapat McDavid dan Harari dalam Social Pysichology: Individual, Groups Socities mengemukakan:
The term theory is normally applied to the higher order integration of hypotheses into systematic networks that attempt to describe and predict broader ranges of events by allowing one hypothesis to quality another or to specify the conditions under which another wil be appropriate (McDavid dan Harari, 1968: 55).
Istilah teori secara normal diberlakukan bagi pengintegrasian tatanan hipotsesis yang lebih tinggi ke dalam jaringan sistematis yang mencoba untuk menguraikan dan meramalkan cakupan peristiwa yang lebih luas dengan membiarkan satu hipotesis menjadi berkualitas atau untuk menetapkan kondisi-kondisi itu di bawah yang akan menjadi sesuai.
Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa teori disatu pihak adalah rangkaian fakta-fakta dan konsep-konsep serta generalisasi-generalisasi, di pihak lain merupakan perkiraan tentang implikasi (akibat) dari rangkaian fakta-fakta, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi tersebut, yang satu sama lainnya sangat berhubungan. Dengan demikian benar menurut sosiolog Indonesia Harsja Bachtiar bahwa teori merupakan suatu kesatuan sejumlah generalisasi atas dasar fakta yang diketahui (Bachtiar, 1997: 114).
Menurut William J. Goode demikian juga James Banks, teori teramat penting dalam ilmu pengetahuan karena tanpa teori ilmu tidak dapat membuat prediksi ilmiah, dan tanpa kemampuan memprediksi, kita tidak dapat melakukan pengendalian. Serupa dengan pendapat itu Joseph J. Schwab mengemukakan, They seeks ends that are not knowledge but something else making, the appreciation of what is make, the arts and habits of deliberation; choice and action (Schwab, 1969: 21). Bahkan menurut Suppes (1974) dan Kerlinger (2000) lebih jauh mengemukakan bahwa terdapat lima fungsi teori.
1. Berguna sebagai kerangka kerja untuk melakukan penelitian.
2. Teori memberikan suatu kerangka kerja bagi pengorganisasian butir-butir informasi tertentu.
3. Teori mengungkapkan kompleksitas peristiwa-peristiwa yang tampaknya sederhana.
4. Teori mengorganisasikan kembali pengalaman-pengalaman sebelumnya.
5. Teori berfungsi untuk melakukan prediksi dan kontrol.
Untuk pembahasan fungsi teori yang lebih rinci akan dibahas pada artikel selanjutnya. Cukup sekian artikel tentang Unsur-unsur Utama Teori, semoga bermanfaat. wassalam.
loading...
ConversionConversion EmoticonEmoticon