Breaking!
Loading...

Pengertian dan Pernanan Generalisasi

loading...

Assalamualaikum kerabat. Di artikel sebelumnya telah dibahas mengenai Peran dan Kegunaan Konsep. Selanjutnya pada postingan kali ini akan dipaparkan mengenai Pengertian dan Pernanan Generalisasi. Menurut Banks (1977: 26; 97) Generalization are statement of the relationship of two or more concept. These statetements may range from very simple to very complex. Sometimes they are preferred to as principles or laws. 'Generalisasi adalah pernyataan hubungan dua konsep atau lebih. Pernyataan tersebut boleh terbentang dari yang sangat sederhana ke yang sangat kompleks. Kadang-kadang mereka dikenal sebagai prinsip-prinsip atau hukum'. Pendapat serupa bahkan lebih rinci dikemukakan oleh Eggen dan Hareder Kauchak (1988:58) sebagai berikut:
Generalization relate concepts to each other, further summarizing our experiences. Generalization are even more useful than concepts because they can summarize more information than concepts do. They can also describe our social world more accurately. Generalization state relationship between two or more concepts, often identify cause and effect, can be used to predict future occurence of the relationship stated in the generalization.'Generalisasi menghubungkan konsep satu sama lain., selanjutnya merupakan kesimpulan dari pengalaman kita. Generalisasi bahkan lebih bermanfaat dibanding konsep, sebab generalisasi lebih mampu meringkas informasi dibanding dengan yang konsep lakukan. Generalisasi dapat juga menguraikan dunia sosial kita dengan teliti. Generalisasi menyatakan hubungan antara dua konsep atau lebih, sering mengidentifikasi penyebab dan efek, dapat digunakan untuk meramalkan suatu kejadian di masa depan yang berhubungan dengan yang dinyatakan dalam generalisasi'.
Baca Juga: Contoh Penulisan Kata Pengantar Prosposal Skripsi

Dari pernyataan tersebut dapat dikemukakan bahwa gerneralisasi merupakan pernyataan tentang hubungan antara konsep-konsep dan berfungsi untuk membantu dalam memudahkan pemahaman suatu maksud pernyataan itu, berfungsi mengidentifikasi penyebab dan pengaruhnya, bahkan bisa digunakan untuk meramalkan suatu kejadian yang ada hubungannya dengan pernyataan yang terdapat dalam generalisasi tersebut. Dalam pengertian suatu generalisasi merupakan sebuah pernyataan yang sederhana sampai kepada yang lebih rumit. Dengan demikian, generalisasi itu tidak hanya mendeskripsikan data, melainkan memberikan struktur pada data tersebut. Oleh karena itu, dapat pula dikatakan bahwa generalisasi adalah kesimpulan yang ditarik secara induktif mengenai dua hubungan fakta-fakta atau lebih yang melahirkan teori (Fuad Hasan, 1997: 10-11).

Generalisasi merupakan pernyataan yang menjelaskan hubungan antara konsep-konsep yang berfungsi sebagai pembantu berpikir dan memahami, tidak sekadar mendeskripsikan data, tetapi juga memberikan struktur (Sjamsuddin, 1996:19). Generalisasi dapat disusun dalam bentuk dan ruang lingkup yang sederhana sampai kepada yang luas dan kompleks. Oleh karena itu James A. Banks (1977: 99-101) membedakan tiga tingkat generalisasi.

1. High Order Generalizations, disebut juga laws atau principles, yaitu generalisasi yang pemakaiannya secara universal. Contohnya, interaksi antara suatu masyarakat dengan lingkungan mereka, memengaruhi cara yang ditempuh mereka untuk memenuhi kebutuhannya.

2. Intermediate Level Genearlizations, ialah generalisasi yang digunakan di kawasan tertentu dan kebudayaan tertentu. Contohnya, wilayah Indonesia yang terletak di daerah tropis yang subur dan daerahnya luas, menyebabkan bangsa Indonesia di pedesaan sebagian besar hidup dari pertanian.

Baca Juga: Cara Cepat Belajar Simetri Lipat

3. Law Order Generalizations, adalah generalisasi yang dipakai atas data dari dua atau tiga contoh kecil, misal tentang sekelompok kota yang ada pada satu kawasan tertentu. Contohnya, suatu kelimpahan curah hujan yang tinggi serta suhu udara yang sejuk, menyebabkan daerah Lembang Bandung cocok untuk tanaman sayuran kol, sawi, maupun kentang.

Ditinjau dari tipe-tipenya, generalisasi menurut (Fraenkel, 1980: 74) dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu generalisasi deskriptif, kausal, korelatif dan kondisional.

1. Generalisasi Deskriptif, yaitu suatu generalisasi yang hanya mendeskripsikan suatu hubungan yang ada. Contohnya, peradaban Eropa menyebar ke Afrika, Asia dan Amerika, baik melalui kolonialisme maupun cara-cara damai.

2. Generalisasi Kausal adalah suatu generalisasi yang menjelaskan suatu hubungan sebab-akibat dari terjadinya suatu peristiwa. Contoh, adanya imperialisme Barat, melahirkan nasionalisme Asia dan Afrika.

3. Generalisasi Korelatif, suatu generalisasi yang menunjukkan adanya hubungan satu sama lain. Contohnya, pada umumnya industri berat di Eropa berdekatan dengan tambang-tambang batu bara.

4. Generalisasi Kondisional, artinya suatu generalisasi yang menyarankan apa yang akan terjadi jika seandainya suatu kondisi khusus dilaksanakan, dengan demikian adanya suatu persyaratan khusus. Contohnya, recovery atau pemulihan di bidang ekonomi Indonesia sulit untuk dapat pulih kembali, jika saja faktor keamanan bagi para investor tidak dapat terjamin.

Baca Juga: Kentut

Timbul pertanyaan apakah bertul bahwa generalisasi dapat digunakan untuk memprediksi? Untuk menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita ikuti jawaban berikut ini. Kita ambil generalisasi, Bangsa Indonesia kurang yakin bahwa warga keturunan dapat terpilih menjadi presiden di Republik Indonesia ini. Prediksi apa yang dapat ditarik dari pernyataan generalisasi tersebut. Prediksinya adalah bahwa warga keturunan pekuangnya kecil untuk bisa menjadi presiden di Indonesia ini.
loading...
Previous
Next Post »
Thanks for your comment