Breaking!
Loading...

Kesalahan yang Sering Dilakukan Pencari Kerja

loading...
 

Assalamualikum kerabat. Pencari kerja yang baru saja lulus seringkali memiliki semangat yang menggebu-gebu untuk mencari kerja. Antusiasme dan semangat seperti ini patut dikagumi. Akan tetapi ada beberapa kesalahan yang acapkali dipicu oleh antusiasme berlebihan seorang job seeker. Memang hal ini tidak akan menghancurkan kesempatan karir kamu di masa depan, tetapi paling tidak kesalahan berikut ini akan memberikan 'dent' atau sedikit cacat pada kesempatan kamu untuk mendapatkan pekerjaan yang baik di awal karir kamu.

1. Sistem sapu bersih/sikat miring/hantam rata.
Hal ini memang merupakan salah satu cara membuat perusahaan dan pasar tenaga aware bahwa kamu sedang berburu kerja. Namun membabi buta melamar pekerjaan tanpa mempertimbangkan kompetensi, keterampilan dan passion hanya akan membuang waktu dan menunjukkan bahwa kamu tidak memiliki strategi dan rencana.

Bayangkan jika semua perusahaan tersebut menginginkan mewawancarai kamu pada saat yang sama? Apa yang harus kamu lakukan jika ternyata setelah kamu mulai bekerja nyatanya kamu tidak menyukai pekerjaan tersebut? Fokuskan pada satu atau beberapa pekerjaan yang ingin kamu kerjakan dan di perusahaan yang sesuai dengan nilai-nilai dan budaya yang kamu anut. Cara ini akan membuat proses pencarian kerja berjalan lebih efisien dan efektif. Semakin baik strategi dan taktik kamu maka semakin besar kemungkinan sukses kamu raih.

2.Tidak memanfaatkan network dengan maksimal.
Karena takut dengan label nepotisme maka seringkali kamu enggan memanfaatkan jejaring kamu. Padahal salah satu sumber terbesar informasi lowongan kerja berasal dari network. Network juga bisa dijadikan sumber referensi. Namun selektiflah dalam memilih siapa yang telah mengenal kinerja, kualifikasi dan kompentensi kerja kamu. Karena itulah penting untuk terus membangun dan menjaga network kamu, mulai dari kuliah, masa magang, hingga pertemanan dan relasi bisnis.

3. Surat lamaran atau CV yang sama dikirim kepada semua perusahaan dan posisi.
Setiap perusahaan mempunyai stkamur yang berbeda mengenai CV dan lamaran yang masuk. Setiap posisi yang diiklankan juga memiliki kualifikasi yang unik dan berbeda-beda. Buka surat lamaran kamu dengan nama yang bersangkutan atau HRD staff/ manager. Lebih baik daripada hanya menuliskan: "Dear HRD Manager" karena kamu memberikan sentuhan personal. Demikian juga dengan CV, sesuaikan keterampilan yang kamu miliki dengan kualifikasi yang disyaratkan oleh perusahaan. Tips Menulis CV Klik Dimari!

4. Hanya fokus hanya pada satu cara.
Mungkin kamu terlalu fokus pada pencarian informasi lowongan kerja di media Internet sehingga melupakan media cetak atau sebaliknya. Kombinasikan kedua media tersebut. Tidak semua perusahaan mengiklankan lowongan kerja di koran saja atau di Internet saja. Untuk respon yang maksimal biasanya perusahaan mengkombinasikan keduanya. Terbukalah terhadap akses informasi dari mana saja. Secara teratur belilah koran yang halaman lowongan kerjanya sudah terpercaya dan jadilah anggota portal lowongan kerja yang sudah terkemuka.

5. Tidak melakukan follow up.
Mungkin cara ini belum jadi budaya di Indonesia. Setelah wawancara, seringkali para pencari tuhan, eh cara pencari kerja maksud saya, pasif menunggu sampai pihak perusahaan menelepon atau memberi kabar. Padahal untuk menunjukkan keseriusan dan antusiasme, tidak ada salahnya melakukan follow up setelah wawancara selesai. Jangan lupa tanyakan siapa yang harus kamu hubungi dan kapan waktu yang tepat untuk melakukan follow up. Kepastian tentang pekerjaan juga membuat kamu lebih nyaman untuk menentukan langkah pencarian kerja selanjutnya. Wassalam.

loading...
Previous
Next Post »
Thanks for your comment