Breaking!
Loading...

Sajak - Malam Biru

loading...
Jadi begini pujaan hati, kerjaku hanya terjaga sampai pagi, menunggu hadir sang matahari. Begitu terus saban hari, sampai bosan aku bermimpi, mata tetap tak kunjung mau mengerti hati.
Aku begini hai bidadari, anganku berharap perjakaku kamu bawa lari, senam pagi sampai tak kenal berhenti. Habis mau bagaimana lagi, tegur sapa biasa kau balas bak singa si ibu tiri.

Jangan baca begitu malaikatku, sisi baiknya adalah aku belajar banyak tentang kamu, sedikit lebih mengerti kamu dibanding mas jawamu. Walaupun hanya sedikit tapi aku tahu lebih dulu, warna hati dan bentuk goresan lukamu itu, aku bertanggung-jawab atas kekalutanmu yang kelu.
Bukan merehmehkan gincu, bau manis bibir kita yang beradu itu memang sudah berlalu, tapi malam kita selamanya akan tetap BIRU.

- Syrian


loading...
Previous
Next Post »
Thanks for your comment