Breaking!
Loading...

Jenis-jenis Dongeng

loading...

Tjahjono (1988: 166) menyatakan bahwa dongeng terdiri dari beberapa jenis yaitu: 

1. Mite
Mite merupakan suatu dongeng yang menceritakan kehidupan makhluk halus, setan, hantu, ataupun dewa-dewi. Contohnya dongeng Nyi Roro Kidul dan Nyi Blorong.
2. Legenda
Legenda merupakan suatu dongeng yang diciptakan masyarakat sehubugan dengan keadaan alam dan nama suatu daerah. Contohnya dongeng Malin Kundang dan Banyuwangi.
3. Sage
Dongeng Sage adalah dongeng yang banyak mengandung unsur sejarah namun tetap sulit untuk dipercaya tentang kebenaranya. Karena unsur sejarahnya tergerus oleh unsur fantasinya. Contohnya saja dongeng Ciung Wanara dan Jaka Tarub.
4. Fabel
Dongeng Fabel adalah dongeng yang mengangkat kehidupan binatang sebagai bahan ceritanya. Contohnya Hikayat sang Kancil dan Hikayat Pelanduk Jenaka.
5. Parabel
Dongeng Parabel adalah dongeng perumpamaan yang di dalamnya mengandung kiasan-kiasan yang bersifat mendidik. Contohnya Sepasang Selot Kulit.

Ada juga jenis dongeng orang pendir. Yang dimaksud dengan dongeng orang pendir ini adalah suatu jenis dongeng atau cerita jenaka yang mengisahkan kekonyolan-kekonyolan tokohnya yang dapat menimbulkan gelak tawa dari tingkah lakunya, bisa karena kebodohannya bahkan bisa jadi sering kali karena kecerdikannya. Contohnya Si Kabayan dan Aki Bolang.

Dongeng terdiri dari beberapa jenis. Danandjaja yang mengutp Thomson (2007: 86) mengatakan jenis-jenis dongeng dibagi ke dalam empat golongan besar yakni;
(1) dongeng binatang (animal tales), (2) dongeng biasa (ordinary folktales), (3) anekdot dan lelucon  (jokes and anecdotes), (4) dongeng berumus (formula tales).

Danandjaja (2007: 86) menyatakan, dongeng binatang adalah dongeng yang tokohnya merupakan seekor binatang. Baik itu binatang atau hewan peliharaan dan juga binatang atau hewan liar. Seperti binatang menyusui, binatang melata (reptilia), burung, serangga dan ikan. Binatang-binatang tersebut dalam cerita jenis ini dapat berbicara dan berakal budi layaknya manusia.

Danandjaja (2007: 98) mengemukakan bahwa dongeng biasa adalah jenis dongeng yang ditokohi manusia dan biasanya adalah kisah suka duka seorang. Di Indonesia dongeng biasa yang sangat populer adalah yang dongeng bertipe seperti Cinderella. Dongeng biasa yang bertipe seperti Cinderella di Indonesia cukup banyak. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur saja misalnya ada dongeng Ande-ande Lumut dan Si Melati dan Si Kecubung, di Jakarta ada Bawang Putih dan Bawang merah, dan di Bali I Kesuna Ian I Bawang.

Kemudian Danandjaja (2007: 117) mengungkapkan bahwa anekdot dan lelucon adalah dongeng-dongeng yang dapat menimbulkan kegelian dan tawa. Sehingga membuat tertawa bagi yang mendengarkan ataupun yang menceritakan dongengnya. Meskipun demikian bagi tokoh tertentu, yang menjadi sasaran dongeng itu dapat menimbulkan rasa sakit hati.

Masih menurut Danandjaja (2007: 118) perbedaan dari anekdot dan lelucon adalah, jika anekdot menyangkut suatu kisah fiktif lucu tentang pribadi seseorang tokoh atau beberapa tokoh, yang benar-benar terjadi. Sementara lelucon menyangkut kisah fiktif lucu anggota suatu kolektif, seperti suku bangsa, golongan, bangsa, dan ras.

Danandjaja (2007:118) menyatakan anekdot adalah jenis cerita yang bisa dianggap sebagai bagian dari riwayat hidup fiktif dari pribadi tertentu. Sedangkan lelucon dapat dianggap sebagai sifat atau tabiat fiktif dari anggota suatu kolektif tertentu”.

Sementara dongeng-dongeng berumus dikatakan Danandjaja (2007: 139) sebagai dongeng yang strukturnya terdiri dari pengulangan. Dongeng-dongeng berumus mempunyai beberapa subbentuk, yakni: a. dongeng bertimbun banyak (cumulative tales), b. Dongeng untuk mempermaikan orang (catch tales), dan c. Dongeng yang yang tidak mempunyai akhir (endless tales)”.

Sebelumnya: Pengertian Dongeng 
Selanjutnya: Ciri-ciri Dongeng
loading...
Previous
Next Post »
Thanks for your comment