loading...
Assalamualaikum kerabat. Pada kesempatan kali ini akan dibahas sejarah dan fungsi sidik jari termasuk untuk membangkitkan manusia dihari kiamat. Sidik jari merupakan salah satu ciri khas seseorang. Bentuk dan polanya pun berbeda-beda. Dalam arti tak ada satupun sidik jari yang identik di dunia ini, sekalipun di antara dua saudara kembar.
Sains pernah mengungkapkan bahwa jika ada 5 juta orang di bumi, kemungkinan untuk adanya dua manusia dengan sidik jari yang sama baru akan terjadi lagi 300 tahun kemudian. Dengan demikian, bisa dikatakan sidik jari mewakili identitas masing-masing orang.
Ahli fisika asal Inggris Nehemiah Grew adalah orang yang pertama kali menemukan tentang sidik jari, dan mengkatagorikan sidik jari kedalam ilmu anatomi. Nehemiah Grew terispirasi oleh struktur pohon palem, kemudian ia menuliskan penelitiannya menjadi sebuah buku mengenai sidik jari pada tahun 1684.
Setahun kemudian, dua ahli anatomi Govard Bidloo dan Marcelo Malpighi mengeluarkan karya tentang struktur jari. Namun, penemuannya hanya pada pola-pola yang berhubungan pada bagian jari.
Hal itu mengusik ahli anatomi asal Jerman Johann Christoph Andreas Mayer. Dia percaya bahwa sidik jari setiap orang punya keunikan tersendiri. Mayer semakin menegaskan bahwa sidik jari setiap orang tidak sama persis meski kembar. Hal itu menjadi dasar yang mantap untuk perkembangan penyelidikan sidik jari.
Pada 1880, Penelitian sidik jari Henry Faulds. Mengemukakan penelitiannya pada sebuah jurnal yang berisi peran sidik jari dalam proses identifikasi. Tidak hanya itu, Faulds juga memikirkan bagaimana mendokumentasikannya. Ide yang tebersit adalah dengan bantuan tinta.
Usaha Faulds dilanjutkan ketika ia kembali ke Inggris. Di negara tersebut ia menawarkan konsep identifikasi dengan sidik jari pada kepolisian London. Namun penawaran tersebut tidak dihiraukan.
Beberapa tahun kemudian Francis Galton, peneliti yang sangat tertarik pada anatomi mulai mengembangkan penemuan sidik jari ini hingga sepuluh tahun.
Hasil penelitian yang dilakukan Francis tersebut menyempurnakan penemuan terdahulu mengenai sidik jari sebagai bahan identifikasi. Penemuan tentang sidik jari tersebut kemudian menjadi terobosan pada dunia forensic science.
Karya tersebut diabadikan pada buku berjudul Fingerprint. Galton juga berhasil mengalkulasi bahwa kemungkinan seseorang memiliki sidik jari sama adalah 1:64 miliar. Pada abad ke-19, pemakaian sidik jari sebagai bahan identifikasi mulai santer terdengar. Untuk itu, sebagai langkah awal, sidik jari setiap orang harus terdaftar pada pihak pemerintahan.
Berikut beberapa sifat dan karakteristik sidik jari.
1. Parennial nature, yaitu adanya guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada manusia yang bersifat seumur hidup. Karena itu, pola sidik jari relatif mudah diklasifikasikan. Dalam sidik jari terdapat pola-pola yang bisa diklasifikasikan sehingga bisa digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya pengukuran, mudah dilakukan.
2. Immutability, yang berarti bahwa sidik jari seseorang tak akan pernah berubah. Sidik jari manusia bersifat permanen, tidak dapat pernah berubah sepanjang hayat. Sejak dari lahir, dewasa, hingga akhir hayat, pola sidik jari seseorang bersifat tetap kecuali sebuah kondisi yaitu terjadi kecelakaan yang serius sehingga mengubah pola sidik jari yang ada. Hal ini berbeda dengan anggota tubuh lain yang senantiasa berubah, seperti bentuk wajah yang berubah seiring usia.
3. Individuality, ini berarti keunikan yang terdapat pada sidik jari manusia adalah originalitas dari pemiliknya yang tak mungkin sama dengan siapapun di muka bumi ini sekali pun mereka kembar identik. Dalam kata lain, sidik jari bersifat spesifik untuk setiap orang. Kemungkinan pola sidik jari sama adalah 1:64.000.000.000, jadi tentu saja nyaris mustahil akan ditemukan pola sidik jari yang sama antara dua orang. Pola sidik jari pada setiap tangan seseorang juga akan berbeda-beda. Pola sidik jari yang terdapat pada ibu jari akan berbeda dengan pola sidik jari pada jari telunjuk, jari tengah, jari manis, dan jari kelingking.
Dengan adanya tiga sifat dan karakter sidik jari tersebut, maka pantas lah jika sidik jari digunakan sebagai alat pembeda identitas. Dan selama ini, cara ini sangat ampuh dalam mengungkap berbagai tindak kriminalitas di berbagai belahan dunia dan digunakan pula untuk berbagai kebutuhan lainnya.
Di bawah ini beberapa fungsi sidik jari.
1. Untuk memberi gaya gesek lebih besar agar jari dapat memegang benda-benda lebih erat.
2. Untuk keperluan identifikasi karena tidak ada dua manusia yang memiliki sidik jari persis sama.
3. Security system yang berfungsi sebagai data keamanan. Dalam beberapa contoh misalnya mesin absensi sidik jari dan akses kontrol yang ada pada pintu.
4. Sidik jari kaki bayi juga diambil di rumah sakit untuk identifikasi bayi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah tertukarnya bayi yang sering terjadi di rumah sakit.
Sementara itu pernyataan tentang sidik jari manusia secara khusus ditekankan Allah SWT dalam firmannya dalam Al-Qur'an (Q.S, Al-Qiyamah 75:3-4) yang artinya:
Dr. Zakir Naik mengatakan bahwa ayat di atas mementahkan keraguan tentang hari dimana manusia akan dibangkitkan dari kuburnya atau hari kiamat. Seperti yang sudah dipaparkan di atas bahwasanya sidik jari populer berfungsi sebagai cara untuk mengidentifikasi pelaku kriminal. Jika kita analogikan fungsi tersebut, maka Allah punya semua data sidik jari manusia yang memang sudah ada sejak manusia lahir.
Dengan perkataan lain, jika seorang polisi sanggup mengungkap pelaku kriminal melalui sidik jari, maka Allah sebagai pencipta manusia sangat mungkin mengumpulkan dan membangkitkan manusia dari kuburnya pada hari kiamat. Wallahua'lam. Well kerabat, demikianlah sejarah dan fungsi sidik jari termasuk untuk membangkitkan manusia dihari kiamat. Semoga bermanfaat, wassalam.
loading...
ConversionConversion EmoticonEmoticon