Breaking!
Loading...

Sudirman "Adakan" Turnamen Tandingan Piala Sudirman

loading...

Assalamualaikum kerabat. Selamat pagi menjelang siang. 2700 menit sudah total pertandingan piala Jendral Sudirman hingga babak penyisihan grup berkahir 1 Desember kemarin. Ditambah dengan 300 menit iklan saat waterbreak dan 8 babak adu pinalti. Pertandinga yang seru di fase grup telah menghasilkan 129 total gol yang termasuk di dalamnya gol dari babak adu penalti. 

Turnamen yang resmi bergulir tanggal 10 November itu dibuka langsung oleh Presiden di Malang, Jawa Timur, di Stadion Kanjuruhan. Saat itu Presiden mengenakan kemeja putih. Pejabat yang hadir mendampingi Presiden, yakni Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. Kompetisi Piala Jenderal Sudirman diikuti 14 tim liga Indonesia dan 1 tim PS TNI.

Tapi, selain pertandingan-pertandingan di ajang piala Sudirman ini, ternyata ada juga turnamen lain yang menyerupai piala Sudirman tersebut. 

Kisruh freeport heboh beberapa pekan ke belakang. Namun kisruh ini sejatinya sudah berlangsung sejak awal bulan lalu, tepatnya 11 November, hampir bersamaan dengan kick-off piala Sudirman 10 november. Berawal dari Mentri ESDM Sudirman Said yang pertama menendang bola dan mengatakan ada politisi DPR yang menyebut-nyebut nama Presiden dan Wapres meminta jatah ke freeport. 

Wapres sempat marah namun hingga kini belum juga melaporkan pencatutan namanya tersebut ke polisi. Setelah itu bola api terus bergulir, oper sana-oper sini, tendang sana tendang sini, sundul sana sundul sini. Penonton pun kebingungan dan sulit mengikuti jalannya pertandingan. Saya sendiri tidak punya data yang pasti, karena semua sumber berita menyampaikan beritanya menurut versi mereka masing-masing.

Pertandingan tersebut sudah berlangsung selama 31.680 menit, sejak saat pertama bola ditendang oleh Mentri ESDM Sudirman Said. Dipotong waktu tidur, waterbreak, breakfast, makan siang, makan malam, etc etc, hasilnya hitung sendiri. Pada sidang MKD kemarin Mentri ESDM memberikan kesaksiannya perihal pengaduannya itu ke MKD. 

Berbeda dengan pertandingan sebelumnya, pertandingan kemarin berlangsung terbuka dalam arti tidak lewat streaming, tidak lewat youtube, tidak lewat tv berbayar, tapi disiarkan di beberapa stasiun televisi lokal. Jika pada duel-duel sebelumnya kita hanya membaca dan melihat beritanya secara singkat, kemarin kita bisa menyaksikannya live, live di tv lokal - emejing!

Sudirman dengan percaya diri memasuki lapangan pertandingan, di bawah sorotan mata kamera dia berjalan dengan gagahnya, sementara di dalam stadion sudah menunggu teman dan lawan duelnya. Kick off (kembali) akan dimulai, terlihat ketua sidang akan membunyikan ketukan palunya, dan ya, ketukan palu sudah terdengar tanda pertandingan sudah dimulai. 

Terlihat Sudirman tampak kebingungan, dia tidak bisa membedakan mana teman mana lawan. Lawan dan teman mengenakan kostum yang sama, argumen yang sama. Sudirman mulai kewalahan karena terus mendapat serangan, dijejali berbagai pertanyaan, namun dia terus bertahan, dia bilang "Saya ndak tahu", "Saya ndak tahu", Saya ndak tahu", "Katanye", "Katanye..." 

MKD, "Kenapa Baginda melaporkan yang diadukan kepada kami? Kenapa tidak melapor ke pak RT atau RW atau ke polisi atau kejaksaan?" Sudirman; "Saya enggak dapat menilai apakah hal tersebut adalah tindakan yang melanggar hukum yang mulia." Sudirman terus bertahan. Tapi serangan membabi-buta terus datang. Anggota MKD bertanya soal isi rekaman yang Sudirman bawa dan ia pun menjawab, "Saya belum mengetahui rekaman yang beredar di luar" Tepis Sudirman. 

Lagi serangan datang mengarah pada Sudirman, "Dari mana Anda mendapatkan rekaman ini?" "Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia" "Bagaimana cara rekaman tersebut sampai ke anda?" Sudirman terus ditekan, Sudirman kemudian terdiam dalam beberapa saat, dan dia pun melanjutkan, "Yang mengantarkan rekaman ke kantor saya adalah Presiden Direktur dari PT. Freeport Indonesia ."  

Sudirman mulai terlihat kelelahan. Beruntung ketua sidang men-skors sidang untuk beberapa saat, "Tok, tok, tok!" Ketukan palu sudah terdengar - waterbreak. Sudirman bisa mengatur ulang strateginya (hufht). Namun sepertinya itu bukan waterbreak, karena waterbreak paling cepat hanya 3 menit-an, ternyata ini jeda babak pertama - Shalat Ashar. 

Pada second half alias babak kedua, Sudirman masih terus mendapatkan tekanan dan terus bertahan, tapi serangan-serangan tersebut nampak mulai mudah dipatahkan, "Saya keberatan kalau saya disebut sebagai anak buah dari Maroef (Dirut PT. Freeport Indonesia)" "Saya tidak bisa memastikan beliau akan bersaksi, tapi saya pikir dia mau untuk bersaksi" Tandas Sudirman. 

Babak kedua sudah memasuki injury time, "Sudah, sudah! Ini sebentar lagi mau habis (Maghrib) Tidak ada lagi interupsi ya." Kata "wasit". Pertandingan segera berkahir dalam hitungan detik, tapi serangan ke Sudirman masih terus dibangun. "Tuk, tuk, tuk" Suara ketukan palu dibunyikan tanda berakhirnya pertandingan hari ini. "Kita teruskan sidang besok siang. Wassalamualaikum." 

Pertandingan pun berakhir 0-0 tanpa gol. Tanpa hasil apa-apa, karena rekaman tak kunjng diputar dalam sidang, mengingat banyak pertanyaan yang tidak dikemukakan karena terkait dengan rekaman tersebut. Duel masih panjang, masih banyak tendangan, sundulan, dan juga trik-trik lainnya yang akan terjadi. 

Apakah dengan waktu bermula yang hanya berbeda satu hari dengan piala Jendral Sudirman, bola yang ditendang Sudirman akan berakhir di hari yang sama dengan final piala Jendral Sudirman, 24 Januari 2016? Atau melewatinya dan berlarut-larut hingga jutaan bahkan ratusan juta menit? IDK! Yang pasti kita harus tetap waspada, seperti apa yang disampaikan Pak Mahfud MD "Bisa saja, kita ini memang sengaja dibuat perang di dalam. Nanti pas kita sadar semua sudah diambil mereka (pihak asing), menganga kita semua. Itu hal yang sangat mungkin."

Well kerabat, masih akan adakah turnamen-turnamen berikutnya? Akankah ada perang kepentingan selanjutnya? Adakah rumput yang masih bergoyang yang bisa kita tanyakan kepadanya tentang semua hal "gila" itu? Masih adakah rumput yang bergoyang? Masih adakah supporter yang bergoyang? Masih adakah rakyat yang bergoyang? Masih adakah rakyat yang benar-benar bergoyang? Sekian dan wassalam.
loading...
Previous
Next Post »
Thanks for your comment