Breaking!
Loading...

Tetap Peluk Temanmu, Meskipun Dia Se-ekor Macan

loading...

Assalamualaikum, kerabat pernahkah kamu merasa kecewa pada temanmu? Apa penyebabnya dan bagaimana caramu menanggapinya? Kita sudah sama-sama tahu, bahwa setiap individu punya ego masing-masing, punya tujuan tersendiri yang ingin dicapai. Terlepas dari bagaimana cara mencapainya, rasanya tidak masuk akal kalau kita kecewa, kesal atau marah pada teman kita. 

Yang harus digarisbawahi adalah kekecewaanmu pada salah satu temanmu bisa berimbas buruk pada dirimu sendiri. Rasa kecewa yang awalnya hanya pada salah satu temanmu akan membawamu jadi tidak percaya pada temanmu yang lain. Walau tidak dapat dipungkiri kecewa pada seseorang yang sudah begitu dekat dengan kita adalah sebuah musibah. 

Tapi marilah berpikir objektif, bisa jadi kita pernah mengecewakan teman kita sebelum kita dikecewakan. Untuk itu penting bagi kita menjaga sikap pada teman kita, selalu berpikir positiflah pada temanmu. Kerabat, sesuatu yang paling nyata dan dekat dengan kita adalah lisan, lisan atau ucapan sangat bisa membunuh karakter seseorang meski itu hanya 1 atau 2 kata.

Ini telah terjadi pada diri saya, saya harus ikhlas menggali ulang jati diri saya karena saya pernah dikecewakan teman saya. Perkataannya begitu menohok, menusuk ke ulu hati, ini mungkin tentang baper, tapi itu sebuah kewajaran. Kenyataanya adalah perkataan yang diucapkannya begitu ironis seperti menembakan peluru di kepalanya sendiri.

Dia berkata yang intinya adalah, "gestur dan tutur kata saya menyebabkan orang lain tersindir". Sebelum saya melanjutkan, saya ingin kamu tahu bahwa hal yang terjadi pada saya adalah pelajaran untuk kita semua. Jangan pernah biarkan dirimu tenggelam dalam ironi dengan mengucapkan kata-kata seperti di atas. Dengan mengatakan itu secara tidak sadar kamu telah menyindir dirimu sendiri.

Sangat penting bagi kita untuk mengetahui karakter teman-teman kita, terkadang kita akan menemukan orang-orang yang memang "diberkahi" bakat tidak banyak berpikir tentang ucapan maupun gerak tubuhnya. Karena yang dia lakukan murni tanpa rekayasa atau niat untuk menyindir bahkan menjatuhkan kawannya sendiri.

Lagi-lagi ini masalah baper dan bagaimana cara kita memahami karakter teman-teman kita. Baper itu sebenarnya penting, perasaan seperti pekak akut akan membuat kita sadar apa yang telah kita lakukan sebelum kita merasakan baper itu sendiri. Ada baiknya kamu selalu berbuat baik pada teman-temanmu, mungkin itulah yang tidak saya lakukan sebelumnya. 

Jika semua sudah terlambat dan dirimu kadung kecewa, jangan biarkan kekecewaan itu berlarut-larut. Bangkitlah dan tunjukan dirimu lebih baik dengan memberi kebaikan pada orang yang telah membuatmu kecewa. Kebencian tidak bisa dihilangkan dengan kebencian, tapi kasih sayanglah yang bisa. 

Konklusi|
Sama seperti tulisan saya yang lainnya, semua berawal dari kersahan dan saya ingin berbagi keresahan itu pada orang lain yang hanya bisa saya jangkau lewat tulisan. Saya juga telah banyak melihat kejadian serupa pada kenyataan hidup orang-orang sebelum saya, dan bisa saja itu terjadi pada adik-adik saya atau teman adik saya juga temannya dari teman adik saya. Maka dibuatlah tulisan ini.

Hidup mengikuti ego sendiri kadang tidak membawa kita ke tempat indah di manapun tempat itu berada. Banyak sudah perumpamaan yang melenceng dari kenyataan yang memang adalah kuasa dari pihak ketiga. Jangan terlalu jauh mencari tempat indah itu lewat jalan menganiaya pikiranmu, tapi temukan tempat terdekat dari dirimu dengan berbagi kebaikan secara ikhlas apapun bentuknya. Wassalam.
loading...
Previous
Next Post »
Thanks for your comment