loading...
Liputan6.com, Kolombia - Predator menakutkan sepanjang 48 kaki atau sekitar 14 meter yang melata di hutan hujan 60 juta tahun yang lalu telah dihidupkan kembali oleh Museum Smithsonian. Reptil berbobot 1,13 ton itu dibangkitkan kembali untuk menjawab rasa penasaran orang-orang tentang bagaimana binatang itu bisa berkembang sedemikian besarnya.
"Ini adalah penemuan yang begitu fantastis. Sesosok makhluk yang muncul di era Steven Spielberg di masa lalu. Ia memiliki nama yang membangkitkan sosok raksasa dan mitos monster, namanya Titanoboa," ungkap Kepala Program Saluran Smithsonian, David Royale seperti dilansir dari Dailymail.co.uk Jumat (22/5/2015).
Tapi tenang, hewan tersebut dibangkitkan kembali dalam bentuk patung yang kemudian dipamerkan di Grand Central di New York untuk mempromosikan film bertema reptil jumbo itu.
Para ilmuwan dari Museum Smithsonian merekonstruksi ular raksasa itu, untuk mengetahui bagaimanakah kehidupan di bumi setelah dinosaurus lenyap 'ditelan' zaman.
"Titanoboa adalah predator terbesar di darat setelah kepunahan dinosaurus, setidaknya 10 juta tahun, atau mungkin lebih lama," jelas ahli Paleontologis, Dr. Jonathan Bloch.
Fosil Titanoboa ditemukan oleh tim ilmuwan internasional di kawasan tambang batu bara di wilayah tropis Cerrejon, Kolombia. Sebelumnya, tak pernah ditemukan fosil hewan bertulang belakang yang hidup 65-55 juta tahun silam di Amerika Selatan.
Pada jaman dinosaurus, Titanoboa adalah ular terbesar dalam sejarah dunia. Bahkan jauh lebih besar ukurannya dibandingkan anaconda, yang selama ini dianggap sebagai ular terbesar di dunia.
loading...
ConversionConversion EmoticonEmoticon