loading...
Semua orang yang ada di muka bumi ini pasti pernah merasakan yang namanya gak mood. Ini sebuah kata kunci yang sebenarnya merepresentasikan bahwa seseorang sedang mengalami yang namanya masa galau. Tak tahu sebenarnya dia aware kalau sedang galau atau mungkin tidak menyadarinya sama sekali, yang namanya gak mood jelas merusak kemampuan seorang manusia untuk beraktivitas sebagaimana seorang manusia lainnya. Merusak kemampuan berpikir yang benar dari si penderita. Serta merusak kesadaran atas potensi diri sendiri.
Gak mood, adalah ungkapan perasaan yang nyata akan ketidakjelasan dan ketidakmampuan diri mengatasi permasalahan yang menghadang dirinya. Menjadikan 'sedang tidak semangat' atau 'lagi banyak masalah' sebagai alasan-alasan bohong untuk tidak melakukan sesuatu yang seharusnya diselesaikan secara cepat. Sadar atau tidak, pembiasaan diri menjadikan gak mood sebagai alasan tidak melakukan sesuatu merupakan sesuatu yang sudah jelas salah. Ungkapan gak mood ini bagai sebuah parasit yang dapat menjatuhkan 'batas kemampuan diri' yang sebelumnya bernilai positif, artinya seseorang dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya, menjadi bernilai negatif dibawah garis 0. Semakin sering seseorang mengalasankan ungkapan bodoh tadi (gak mood) untuk tidak beraktivitas, maka semakin bodohlah dirinya sendiri dalam menilai dirinya.
Sekarang pertanyaannya, apakah saat ini saya mengalami yang namanya 'gak mood' ini?
Dan saya pun akan menjawab pertanyaan ini dengan 'YA!'
Benar, saat ini saya sedang tidak mood untuk mengerjakan apapun, beraktivitas apapun. Andaikan ada pekerjaan atau kegiatan lain yang dapat saya lakukan untuk melarikan diri dari sebuah kewajiban yang harusnya saya selesaikan, saya akan jalani pekerjaan lain itu. Saya sudah menggunakan ungkapan bodoh gak mood sebagai alasan utama saya dalam tidak melakukan kewajiban. Sungguh memalukan memang, apalagi hal ini sudah saya ulangi selama lebih kurang 3 tahun terakhir. Dan akhirnya, saya sungguh merasa gagal dalam menjadi orang yang benar berkehidupan (?)
Gak mood telah sukses mengubah saya yang saya rasa dulu saya ini cukup bersemangat dalam menunaikan setiap kewajiban yang saya terima. Mata saya telah dibutakan oleh bayang-bayang diri yang tidak memiliki potensi apapun. Melarikan diri pun menjadi satu-satunya solusi yang paling solutif diantara sekian banyak macam solusi yang jauh lebih benar dan tepat.
Kerap kali melarikan diri yang dialami oleh seseorang yang sedang gak mood diasosikan dengan rasa marah yang berlebihan. Saya bahkan sering membanting remote televisi ke tempat tidur atau melempar handphone atau memukul laptop tanpa alasan apapun, dan ini baru saja saya lakukan (Barusan banget). Sebenarnya ada solusi lain seperti bercerita kepada teman dekat kita untuk dapat bersama menguraikan setiap permasalahan. Tetapi, bagi beberapa orang, pasti ada perasaan untuk tidak memberatkan terutama mengganggu orang lain itu dengan masalah yang, ya.. dapat dikatakan.. itu sebenarnya masalah kita dan bukannya masalah orang lain.
Secara teori, gak mood bukanlah masalah besar. Kita hanya tinggal menyadari bahwa kita DAPAT menyelesaikan tugas yang kita terima itu sehingga tidak lagi potensi kita tertutup oleh sebuah terpal besar bernamakan gak mood. Karena dari dasar hati saya yakin, Allah tidak akan memberikan cobaan yang tidak dapat diselesaikan hamba-Nya.
Semoga teori ini dapat segera saya aplikasikan dan saya tidak lagi mengatakan Maaf, saya lagi gak mood. Wassalam.
loading...
ConversionConversion EmoticonEmoticon